Kamis, 01 Maret 2012

Nonton Harga – Wiji Thukul

ayo keluar keliling kota
tak perlu ongkos tak perlu biaya
masuk toko perbelanjaan tingkat lima
tak beli tak apa
lihat-lihat saja

kalau pingin durian
apel-pisang-rambutan-anggur
ayo..
kita bisa mencium baunya
mengumbar hidung cuma-cuma
tak perlu ongkos tak perlu biaya
di kota kita
buah macam apa
asal mana saja
ada

kalau pingin lihat orang cantik
di kota kita banyak gedung bioskop
kita bisa nonton posternya
atau ke diskotik
di depan pintu
kau boleh mengumbar telinga cuma-cuma
mendengarkan detak musik
denting botol
lengking dan tawa
bisa juga kau nikmati
aroma minyak wangi luar negeri
cuma-cuma
aromanya saja

ayo..
kita keliling kota
hari ini ada peresmian hotel baru
berbintang lima
dibuka pejabat tinggi
dihadiri artis-artis ternama ibukota
lihat
mobil para tamu berderet-deret
satu kilometer panjangnya

kota kita memang makin megah dan kaya

tapi hari sudah malam
ayo kita pulang
ke rumah kontrakan
sebelum kehabisan kendaraan
ayo kita pulang
ke rumah kontrakan
tidur berderet-deret
seperti ikan tangkapan
siap dijual di pelelangan

besok pagi
kita ke pabrik
kembali bekerja
sarapan nasi bungkus
ngutang
seperti biasa

18 november 96

puisi nya jenaka y bro....bisa ditebak puisi ini di dedikasikan bt para buruh
bahasanya peka, cerdas ,kritis....... sayang org sjenius beliau sekarang gg tau dimana keberadaanya....
bukti seni tdk bisa lepas dari kehidupan,bukan seni namanya kalau tidak ada impactnya(bahasane ki lo) ke kehidupan ini.

Kemarau - Wiji Thukul

ember kosong
gentong melompong
baju jemuran
seng atap rumah
menyilaukan mata

bumi menguap
blingsatan anjing
kucing kurap
dan gelandangan
berjingkat-jingkat
melewati restoran
dan super market
yang mewah dan angkuh

ada bau bensin
di parkiran mobil
ada bau parfum
setelah pintu dibanting

ada lalat hijau
mendengung
berputar-putar
di kotamu ini
mencari bangkai

barangkali itu
dirimu
atau diriku

siapa tahu
kita telah membusuk
diam-diam

1 januari 1997

hidup itu pilihan

      Banyak anak-anak terpaksa kehilangan kegembiraan di hari ini karena orang tua sibuk menata hari depan di sana. Banyak suami-istri lupa bermesraan karena mereka sibuk merancang kemesraan hari depan. Sementara, ketika masa depan itu benar-benar datang, anak-anak telah kepalang kehilangan kekanakannya.

     Kesendirian sama sekali tidak menggambarkan hukum manusia. Maka manusia yang sok menyendiri dan tampil beda, sesungguhnya sedang dijangkiti halusinasi saja. Kenapa ada orang kaya? Karena banyak orang yang rela miskin. Kenapa ada artis yang jadi idola, karena banyak orang rela menjadi pemuja. Begitulah pernyataan ekstrimnya. Maka jelaslah sekarang, antara diri sendiri dan orang lain sulit diukur pihak mana yang lebih penting.


     silahkan pilih mau jalan hidup yg sperti apa..yg penting enjoy aja