Pukul 02.00 WIT, mungkin cuma aku yg masih terjaga. Lagi-lagi aku tertidur waktu maghrib lalu terbangun pukul 10 malam. Seperti biasanya akupun telfon km yg disana dr sekedar menanyakan kabar sampai ngobrol ngalor ngidul ndk jelas. Seperti biasanya jg aku yg berinisiatif dulu untuk nutup telfon (kututup telfon dgn dalih : udah ngantuk beb besok lg ya), dan sepertinya km sudah tau itu hehehe. Dan seperti biasanya jg ku habiskan malam2 galau ini dgn online (ngaji kek malah online).
02.25 WIT masih blm mapan, sambil sesekali nyruput kopi yg di samping layar komputer ku hisap surya promild ku. Sepi disini yang ada cuma suara binatang malam, kipas CPU, dengkur pak Budi(Temen sekantor_red), dan sisanya suara2 aneh nan misterius (ampun mbah ampun di nggangu), benar-benar malam ini malam yg syahdu bagiku, ditambah td sore aku lupa mandi. Benar-benar aku merasa sangat artistik malam ini.
Sungguh tdk terasa sudah masuk paragraf ke 3, 2 paragraf di atas sungguh sangat menguras otakku, benar-benar menulis adalah sesuatu yg sangat sulit ya. Sambil sesekali aku mengintip web milik gus candra malik (candramalik.com ada saya copas artikelnya di postingan sebelumnya). Memang saya sering copas beberapa tulisan dari tokoh yang saya kagumi etc Prie gs, Wiji tukul, yg terakhir seorang yg mengaku sufi Candra malik. Nama-nama tersebut bisa di bilang bukan orang sembarangan, mereka ini ada pada tingkatan yg nyaris jenius.
Sambil merenungi tulisan-tulisan beliau, sambil kurenungi hidupku ini yg kian hari dangkal saja semakin tdk bernilai aku ini seperti bukan apa-apa. Hidup yang dangkal, hidup yang tidak hidup, cuma makan dan bernapas, seperti bunga plastik cantik tp tidak ada kemesraan di dalamnya. Kalau cuma hidup babi juga hidup, kalau cuma makan ayam juga makan.
Perlahan-lahan kusadari kedangkalan ini harus di gali,lebih dalam lagi,
Hidup ini harus bermakna, diri ini terus mencari jatidiri. semoga yang
di atas melindungiku dari godaan setan yang sangat menggoda itu. (Merauke 24 Juli 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar